Ujian Nasional (UN) tahun 2013 saat ini masih sedang berlangsung dengan berbagai permasalahan yang dihadapi. Tentu kurang adil jika hal kesalahan ini seluruhnya ditumpahkan salah satu pihak saja. Secara logis kalau mau dipikir seharusnya hal ini tidak perlu terjadi karena UN adalah kegiatan yg setiap dilaksanakan secara rutin tiap tahun. Setiap tahun yang menjadi permasalahan utama adalah masalah kebocoran soal/beredarnya kunci jawaban, dan masalah kelulusan. Tetapi tahun ini masalah terbesar yang muncul adalah keterlambatan ujian akibat cetak dan distribusi soal ke lokasi ujian, masalah kualitas lembar jawaban. Karena masalah tersebut lebih baik menyibukkan diri mencari solusi dari masalah tersebut sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing.
Wacana SISTEM ONLINE merupakan salah satu solusi untuk mengatasi MASALAH PELAKSANAAN UN
Berikut ini beberapa penjelasan dan alasan rasional mengapa pelaksanaan UN menggunakan sistem Online
- Pandangan terhadap UN
Suatu proses pembelajaran tidak lengkap jika tidak disertai dengan evaluasi. Hasil evaluasi merupakan indikator keberhasilan terhadap pembelajaran terhadap pengajar dan peserta didiknya. Hal ini berlaku pada suatu kelas pembelajaran, tingkat sekolah, tingkat kabupaten/kota sampai tingkat nasional. Hasilnya menggambarkan tingkatan yg diwakilinya. Saat ini evaluasi yg dilakukan secara nasional untuk melihat ketercapaian pendidikan nasional adalah Ujian Nasional (UN) dalam bentuk tes objektive
- Antara Waktu Pelaksanaan & Soal UN
Sebagian orang terjebak dengan istilah UN yang selalu didentikkan dengan satu satuan waktu yg sama, atau serentak dilakukan diseluruh Indonesia. Menurut saya tidak perlu sekaku itu, menurut pandangan saya salah satu alasan mengapapa ujian itu dilaksanan serentak karena dikuatirkan terjadi kebocoran soal di daerah tertentu yg dapat menyebar ke daerah lain, sehingga ujian itu tdk objektif lagi. Masalah itu bisa diatasi dengan menyediakan jumlah paket soal yang banyak dan benar-benar berbeda, bukan hanya posisi nomor soalnya yg diacak, padahal redaksi soalnya sama. Tentu hal ini menjadi tantangan besar untuk menyediakan soal bervariasi dengan jumlah banyak tetapi setara.
- Distribusi Soal UN
Distribusi soal yg dilakukan secara fisik dari pusat ke daerah merupakan salah satu kendala besar yang dihadapi dan perlu biaya transportasi dan pengawalan yg luar biasa besar. Hal ini sesungguhnya dapat diperpendek metode distribusinya dengan cara memanfaatkan teknologi informasi baik pendistribusian secara fisik maupun distribusi secara digital.
- Koreksi Lembar Jawaban UN
Setelah pelaksanaan UN selesai beberapa hari yang akan datang kesulitan berikutnya akan bergeser pada pengoreksian lembar jawaban (LJ) UN. Kesulitan muncul disebabkan antara lain kualitas LJ yg baik baik sehingga sulit terbaca (apalagi ada yg difotokopi), cara pengisian yang kurang sempurna. Dua-duanya memberikan dapat memberikan efek hasil ujian tidak dapat terbaca, sehingga panitia harus bekerja 2 kali harus “menghitamkan” ulang atau sekalian membiarkan seperti itu. Selain dua masalah tersebut waktu yg dibutuhkan untuk mengeroksi lembar jawaban tersebut juga lumayan lama.
Berdasarkan uraian diatas dan pengalaman kami bersama teman2 mengembangkan sistem ujian online dari tahun 2005 sampai saat ini, kami berkesimpulan bahwa sesungguhnya UN dapat dilaksanakan dengan model sistem online. Model sistem online yg maksudkan adalah, Sistem Bank Soal online dan Sistem Ujian Online.
Untuk masalah tersebut diatas, pada hari kamis, 30 Oktober 2014, SMK Negeri 10 Jakarta sebagai tempat melakukan uji coba, Ujian Nasional Online yang diselenggarakan oleh Puspensik (Pusat Penelitian Pendidikan), dalam kegiatan tersebut melibatkan banyak sekolahan negeri dan swasta, salah satunya SMK Negeri 10 Jakarta, dan melibatkan peserta ujian atau siswa-siswi sebanyak 80 peserta kelas 12, dalam kegiatan tersebut selain ujian online CBT (Computer Based Test) peserta/siswa juga melakukan ujian manual PBT (Paper Based Test) dalam ujian CBT dan PBT ada 2 pengawas langsung dari puspendik, dan dihadiri juga kepala PUSPENDIK yang memantau kegiatan CBT dan PBT.
Alhamdulillah kegiatan ujian CBT dan PBT yang bertempat di SMK Negeri 10 Jakarta berjalan dengan lancar tanpa terkendala suatu apapun, semoga kegiatan ini bisa bermanfaat buat SMK Negeri 10 Jakarta dalam mempersiapkan peserta ujian nasional dan infrastrukturnya, semoga dengan adanya ujian online bisa mengatasi semua masalah yang ada di Ujian Online Manual.
4 Responses
wih mantap, udah jadi uji coba duluan ya
tahun depan masih pakai cbt nggak ya
masih CBT
kurang greget cbt pak… :v